Sabtu, 04 Februari 2017
COELENTERATA
Hewan Berongga (Coelenterata)
Coelenterata berasal dari kata coelon yang artinya berongga
dan enteron
yang artinya
perut. Dengan
demikian, Coelenterata
dapat diartikan sebagai hewan perut berongga. Makanan masuk melalui mulut kemudian masuk
ke perut.
Rongga tubuh
digunakan sebagai
tempat pencernaan makanan dan sebagai alat pengedar sari makanan dan sisa makanan dikeluarkan.
Coelenterata
Coelenterata memiliki dua
lapisan sel
tunas, yaitu
lapisan luar
sebagai epidermis dan lapisan dalam sebagai gastrodermis, mempunyai satu lubang yang berfungsi sebagai mulut dan juga sebagai anus serta
sel penyengat pada epidermisnya. Antara epidermis dan gastrodermis
terdapat suatu ruang
yang berisi
massa seperti
jeli yang
disebut mesogloea. Mempunyai
dua bentuk
tubuh, yaitu
bentuk polip dan medusa yang terjadi dalam siklus hidupnya seperti yang terjadi pada ubur-ubur,
anemon, dan karang laut.
Polip berbentuk silindris, bagian proksimal melekat, bagian distal
memiliki mulut yang dilingkupi
tentakel, berkoloni, serta gonad dapat eksternal
dan dapat pula internal. Medusa berbentuk menyerupai payung
atau lonceng dengan tentakel menggantung di permukaannya. Ruang digesti
berupa saluran radial, bercabang empat, dan bermuara di saluran
sirkular. Gonad menggantung di saluran radial
dan bermuara di saluran
radial. Hewan ini telah mempunyai jaringan yang sederhana. Hewan ini digolongkan menjadi empat kelas, yaitu sebagai berikut.
A.
Kelas Hydroza
Hewan ini membentuk
koloni kecil
berbentuk polip
dominan, sebagian membentuk medusa yang mempunyai laci dan payung melalui
pembentukan tunas,
contohnya, Hydra, Gonionemus, dan Obelia.
Hydra merupakan polip air tawar, tidak melalui stadium medusa,
berukuran 6 – 15
mm, memiliki
6
–
10 tentakel
yang mengelilingi
hipostoma. Di dalam hipostoma
terdapat mulut. Di dalam mulut terdapat
sel penyengat yang
mengandung nematokis. Hewan
ini dapat
berkembang biak secara seksual dan aseksual (pertunasan).
B.
Kelas Scypozoa
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah ubur-ubur. Pada
dasarnya, ubur-ubur
adalah medusa
yang pinggirnya
berlekuk, tidak
bercadar, saluran radialnya
bercabang majemuk,
dan mempunyai
kantung ruang gastrikum yang berisi gonad. Contoh Scyphozoa adalah Aurelia.
Aurelia bergaris tengah sekitar
7 – 10 cm, pinggir berlekuk delapan, kadang mengandung polip (subordinat), dan reproduksi aseksual dilaku- kan
dengan pembentukan
tunas (strobilasi),
sedangkan reproduksi
seksual dengan medusa. Sebagian ubur-ubur mengandung racun yang
menyebabkan gatal dan luka.
C.
Kelas Antozoa
Hewan ini memiliki
tubuh yang
berbentuk seperti
polip, tidak
membentuk medusa, tidak bertangkai, terbungkus skeleton eksternal
(karang), serta memiliki tentakel yang banyak dan tersusun di sekitar
mulut. Mulut bermuara ke stomodaeum, dapat berkembang biak secara aseksual
dan seksual. Contohnya, anemon dan hewan karang laut.
D.
Kelas Ctenophora
Tubuhnya berbentuk seperti sisir, buah kenari, atau pipih, tembus cahaya, mempunyai
delapan baris papan dayung bersilia, mempunyai
dua buah tentakel,
berenang maju dengan menggunakan mulut, ruang gastrovaskular dilengkapi dengan stomodaeum yang sebagian dilengkapi
dengan lubang ekskresi, bersifat
hermafrodit, dan reproduksi dilakukan dengan seksual.
Sebagian ubur-ubur dapat dimakan, sedangkan bunga karang dan anemon laut yang berwarna indah dapat dimanfaatkan sebagai hiasan pada akuarium
air laut. Selain itu, keindahan taman laut dapat dijadikan
objek wisata dan penelitian. Terumbu karang merupakan tempat yang baik untuk kehidupan
ikan.
Telah disebutkan di muka bahwa Coelenterata merupakan
hewan penyusun terumbu karang (koral) sehingga
memiliki fungsi ekologis.
Namun, akhir-akhir ini pemerintah menggalakkan wisata bahari karena
terumbu karang memiliki nilai estetis (keindahan), misalnya, taman laut bunaken
sehingga mampu mendatangkan devisa. Karang laut dapat rusak
oleh ulah manusia.
VIDEO
Jumat, 03 Februari 2017
Porifera
Hewan ini merupakan salah satu hewan yang menyusun terumbu karang.
Hewan yang banyak
terdapat di
air laut
ini ada
yang hidup
sendiri
(soliter) dan ada yang berkoloni.
Porifera yang hidup di air dangkal, seperti di kolam atau aliran
sungai, adalah Spongillidae. Contoh hewan
porifera adalah Leucosolenia, Euplectella, dan Spongilla.
Struktur Tubuh
Hewan berpori ini
termasuk hewan
multiseluler, tetapi belum
mempunyai jaringan, organ, dan sistem organ. Porifera mempunyai ruang
gastral sebagai kloaka. Ruangan ini dikelilingi oleh dinding yang ditembus
oleh sejumlah saluran
yang tersusun majemuk.
Ruang gastral ujungnya terbuka yang disebut dengan oskulum. Air masuk ke dalam tubuhnya
Klasifikasi
Klasifikasi fillum ini,didasarkan pada bahan penyusun kerangka (spikula). Klasifikasi prifera dibagi tiga kelas, yaitu:
1. Klass Calcarea
yang termasuk dalam kelas ini adalah
bunga karang dengan
spikulum dari kapur, misalnya, Grantia dan Leucosoelenia. Tubuhnya
berbentuk silindris dengan panjang tubuh kira-kira 2,5 cm. Ruang gastral
dihubungkan oleh lubang-lubang berpori. Dinding sel radial berflagelum
berfungsi sebagai pencerna
makanan. Makanannya
berupa plankton,
hewan, tumbuhan
kecil, dan
bahan organik.
Air masuk
melalui pori
menuju saluran radial dan keluar melalui kloaka, kemudian ke oskulum.
Bunga karang tidak dapat bergerak,
tetapi oskulumnya dapat menutup.
Calcarea banyak dijumpai di pantai Laut Atlantik.
Gambar : Callyspongila vaginalis
2. Kelas Hexactinelida
Porifera yang masuk dalam kelas ini terkenal dengan nama bunga karang gelas (Hyalospongiae). Mereka hidup di laut, mempunyai
spikula dengan enam jejari polong, tubuh dapat mencapai panjang hampir 1 m dan hidup di kedalaman
100 – 4.500 m. Contoh porifera dari kelas ini adalah Euplectella aspergillum.
Gambar : Hyalospongiae
3.Kelas Demospongia
Porifera kelas Demospongia dapat hidup di air laut dan air tawar. Spikulanya
berbentuk serabut sebagai spongia atau silika yang tersusun menjadi enam
jejari. Contoh
Demospongia adalah Spongilla
sp. (air
tawar)
sebagai komoditas
perdagangan dan Euspongia sp. yang
digunakan sebagai pembersih kulit pada saat mandi.
Gambar : Demospongia
Semua porifera hidup di dalam air laut. Berikut videokehidupan hewan porifera di dalam laut.
VIDEO
Sistem Reproduksi Manusia
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Berkembang biak
merupakan salah
satu ciri
makhluk hidup
sebagai usaha untuk
melestarikan jenisnya. Kita
sebagai manusia
juga melakukan
aktivitas tersebut.
Gambar 1.1 : Keluarga Ircham Junaidi
Gambar 1.1 memperlihatkan sebuah keluarga dengan tiga anak yang
merupakan hasil
keturunan dari
seorang laki-laki
(ayah) dan seorang perempuan
(ibu).Di dunia ini
terdapat dua
jenis kelamin
manusia, yaitu
laki-laki dan perempuan. Pada
usia belasan
tahun, seseorang
dikatakan memasuki
dewasa. Pada usia
tesebut, manusia
mampu menghasilkan
gamet atau
sel kelamin.
Ketika seorang laki-laki
dan perempuan menikah di usia dewasa, setelah
terjadinya perkawinan biasanya akan
menghasilkan anak. Dengan
demi- kian, ada usaha memperbanyak diri atau keturunan dari mereka. Peristiwa
tersebut merupakan bentuk reproduksi
pada
manusia.
Dari suatu
pernikahan, setiap pasangan
tentu ingin
mendapatkan keturunan (anak).
Dengan memiliki keturunan, maka orang tua, yaitu ayah dan ibu
dapat mewujudkan
harapan-harapannya. Selain itu,
tujuan yang lebih penting
adalah dapat
melestarikan jenisnya.
Bagaimana urut-urutan
yang terjadi
dalam proses
reproduksi? Untuk mengetahuinya, pelajarilah materi berikut
ini
dengan
baik!
Alat Reproduksi Laki-Laki
Untuk mengetahui dan memaha-
mi tentang struktur
alat reproduksi
pada laki-laki.
Alat reproduksi laki-laki
dibedakan menjadi
dua macam,
yaitu sebagai
berikut alat reproduksi luar dan alat reproduksi bagian dalam.
Gambar 1.2 Struktur organ reprduksi Pria
Cermati gambar organ reprduksi pria tersebut di atas.Kelompokkan bagian yang termasuk dalam alat reproduksi sebelah luar dan dalam!
Alat Reproduksi Wanita
Seperti halnya dengan pria,organ reprduksi wanita terdiri dari organ bagian dalam dan organ reproduksi sebelah dalam. Perhatikan gambar stuktur organ reproduksi wanita berikut :
Gambar 1.3 Struktur organ reprduksi Wanita
Kelmpokkanlah bagian organ reproduksi wanita di atas pada organ reproduksi luar ataudalam !
Proses bertemunya gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum) pada manusia terjadi di dalam organ kelamin wanita tepatnya pada tuba fallopi atau saluran telur. Proses fertilisasi tersebut dapat anda lihat pada video animasi fertilisasiberikut.
VIDEO